Kandungan dari Obat Kuat URAT MADU adalah :
1. Myristica Fragrans)
MANFAAT BUAH PALA (Myristica Fragrans) 5%
Seperti
kebanyakan rempah-rempah lainnya, buah pala (myristica fragrans) merupakan
salah satu rempah wangi
yang bisa memberikan kehangatan dan cita rasa yang sulit dilupakan setelah
mencicipinya. Buah pala biasa
digunakan masyarakat Tiongkok dan India Timur sebagai obat herbal maupun
sekadar sebagai penyedap masakan. Karena dipercaya sebagai obat herbal, tentu saja ada
khasiat buah pala bagi
kesehatan.
Diduga asal-usul pohon
pala adalah dari kepulauan Maluku, wilayah hutan hujan di
Indonesia. Pala sebenarnya
adalah buah dengan biji tunggal dan berukuran sama dengan aprikot. Seraya biji pala matang, kulit buah pala akan
terbelah dua seperti tirai.
Di Indonesia sendiri, buah
pala sering disajikan sebagai hidangan manis yang segar atau dibuat
jadi manisan pala.
Sedangkan bubuk biji pala biasa
digunakan sebagai bumbu penyedap berbagai macam masakan. Rasa buah pala yang masam
pedas juga memberikan efek positif bagi tubuh Anda. Berikut adalah
beberapa khasiat buah
pala bagi kesehatan.
1.
Menyingkirkan
Racun dari Tubuh—Banyak faktor eksternal, termasuk stres, rokok, obat, dan pola
makan, mengakibatkan penumpukan racun di organ tubuh. Ginjal dan liver adalah
dua organ yang paling rentan jadi tempat berkumpulnya racun. Bila
dikonsumsi, buah pala bisa
berguna untuk membuang racun-racun tersebut agar tidak menumpuk. Selain
itu, buah pala juga
dapat mencegah sekaligus menghancurkan batu ginjal.
2.
Mengatasi
Gangguan Pencernaan—Khasiat
buah pala dapat digunakan untuk menyembuhkan diare, sembelit, gas,
perut kembung, dan masalah pencernaan lainnya. Biasanya minyak pala yang
dimanfaatka untuk meredakan sakit perut dengan menyingkirkan gas berlebih dari
dalam organ pencernaan.
4.
Mengatasi
Bau Mulut—Khasiat buah pala yang
satu ini berkaitan erat dengan fungsinya sebagai antibakteri. Penyebab utama
dari bau mulut seringkali ialah bakteri yang menumpuk di dalam mulut sehingga
menimbulkan bau tak sedap. Sebagai antibakteri, buah pala mampu
membersihkan mulut dari bakteri-bakteri tersebut.
5.
Meredakan
Nyeri—Buah pala punya
kandungan senyawa yang menyerupai mentol. Seperti yang sudah diketahui, mentol
memiliki kemampuan untuk meredakan rasa sakit. Karena itu, buah pala juga dapat
digunakan untuk membantu mengurangi rasa nyeri akibat cedera, luka, atau radang
sendi artritis.
6.
Mengatasi
Kesulitan Tidur—Buah pala sering
direkomendasikan sebagai obat
insomnia alami. Jika Anda kerap mengalami susah tidur, cobalah minum
segelas susu hangat yang ditambahkan sejumput bubuk pala di malam hari
sebelum tidur. Kandungan magnesium dalam buah pala dapat
mengurangi ketegangan saraf, serta mendorong produksi serotonin untuk meberikan
efek rileks pada tubuh.
Semua khasiat buah pala ini
bisa Anda dapatkan cukup dengan mengonsumsi pala secukupnya. Tidak
perlu banyak-banyak, karena kalau berlebihan justru ditakutkan dapat
menimbulkan masalah kesehatan bukannya efek menyembuhkan.
2. Yohimbin 10 %
Yohimbine is
a drug used in veterinary medicine to reverse the effects of xylazine in
dogs and deer.[5]
Yohimbe
extracts, which contain yohimbine, have been used in traditional medicine and marketed as
dietary supplements.[4]
Depending on
dosage, yohimbine can either increase or decrease systemic blood pressure
(through vasoconstriction or vasodilation,
respectively). Because yohimbine has highest affinity for the α2 receptor,
small doses can increase blood pressure by causing a relatively selective α2blockade.
Yohimbine also, however, interacts with α1receptors, albeit with
lower affinity; therefore, at higher doses an α1 blockade can
occur and overwhelm the effects of the α2 blockade, leading to
a potentially dangerous drop in blood pressure.[6]Higher
doses of oral yohimbine may create numerous side effects, such as rapid heart
rate, overstimulation, anomalous blood pressure, cold sweating, and insomnia.
Extracts and
chemistry[edit]
Yohimbe (Pausinystalia johimbe) is a tree that
grows in western and central Africa;[7] yohimbine
was originally extracted from the bark of yohimbe in 1896 by Adolph Spiegel.[8] In
1943 the correct constitution of yohimbine was proposed by Witkop.[9]Fifteen
years later, Van Tamelen used a 23-step synthesis to
become the first person to achieve the synthesis of yohimbine.[10][11][12]
3. eurycoma longifolia radix 15 %
Herbal
Pasak Bumi (Eurycoma longifolia radix)
Tanaman
herbal pasak bumi yang dalam bahasa latinnya disebut sebagai eurycoma
longifolia radix merupakan tanaman herbal asli Indonesia yang banyak
dimanfaatkan sebagai obat untuk menambah kejantanan dan keperkasaan pria dewasa
dalam hubungan seksual. Pasak bumi juga dikenal dengan nama lain Tongkat Ali,
tanaman atau tumbuhan herbal pasak bumi ini ternyata telah berkembang yang
tidak hanya tumbuh di tanah Indonesia namun juga tumbuh di Malaysia, Thailand,
Filipina, Vietnam, Semenanjung Malaya, Burma Selatan, Laos, Kamboja dan Birma.
Pasak
bumi juga memiliki nama sebutan dalam tiap daerah di Indonesia, seperti :
– Kalimantan
: pasak bumi
– Jawa : Widara putih
– Bangka : Bidara laut, mempoleh
– Melayu : penawar pahit
– Sumatera : beseng
– Aceh : Tongkat ali
Pasak bumi
juga dikenal dan memiliki nama lain di beberapa negara sebut saja seperti di
Malaysia yang dikenal dengan sebutan tongkat ali, bedara merah, atau bedara
putih, sedangkan di Thailand dikenal dengan nama plaa-lai-pueak, hae pan chan,
plaalai phuenk atau phiak.
4. zingiberis rhizoma
ZINGIBERIS RHIZOMA (JAHE)
Nama lain :
Jahe
Nama tanaman
asal : Zingiber officinale (Roscoe)
Keluarga :
Zingiberaceae
Zat
berkhasiat utama/isi : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang
mengandung zingeron,zingiberol,zingiberin,borneol, kamfer, sineol dan felandren
Penggunaan :
Karminativa, stimulansia, diaforetika
Pemerian :
Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang
digunakan : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
Waktu panen
: Panenan dapat dilakukan pada umur 9 – 12 bulan setelah tanam. Panenan pada
umur 6 bulan dapat dilakukan untukmendapatkan rimpang muda, kurang berserat,
yang umumnya dipakai membuat manisan dan keperluan bumbu dapur. Panen pada umur
9 – 12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering seluruhnya sampai sudah
rebah rumpun-rumpunnya
Jenis –
jenis :
Berdasarkan
bentuk:
1.
Jahe
putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruas rimpangnya lebih menggembung.
2.
Jahe
putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai sedikit menggembung.
3.
Jahe
merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
Berdasarkan
pengolahan :
1.
Jahe
segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian dikeringkan cepat- cepat
disebut Jahe hitam (Black ginger)
2.
Jahe
segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan gabus dan dicuci berulang
– ulang dan dikelantang, Jika dimaserasi dengan air kapur akan nampak putih
karena lapisan kapurnya dan disebut Jahe putih (White ginger).
3.
Jahe
segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk bumbu
masak disebut Jahe hijau (Green ginger)
Penyimpanan:
Dalam wadah tertutup baik
Jahe merupakan tanaman obat berupa
tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar
dari india sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai
bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman,
bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan
(Zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temulawak (Curcuma
xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica),
kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.
Jenis
Jahe:
jahe di
bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna plimpangnya.
1.) jahe
Putih atau Jahe Kuning Besar
Jahe putih atau jahe kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak.
Rimpangnya besar dan gemuk, ruas rimpang lebih menggembung dibandingkan dengan
kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bisa di konsumsi baik saat masih muda
maupun sudah tua. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk jahe segar atau jahe olahan.
dan juga manfaat kulit manggis
2.) Jahe
Putuh atau jahe Kunung kecil
Jahe putih atau jahe kuning kecil yang disebut juga dengan jahe sentil atau
jahe emprit. Ruasnya kecil, aga rata sampai agak menggembung. Jahe ini bisa
dipanen setelah berumur tua. kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada
jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya lebih tinggi. Jahe ini
cocok untuk ramuan obat-obatan atau untuk diektrak menjadi oleoresin dan minyak
atsiri.
3.) Jahe
Merah
jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih
kecil, jahe merah selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini memiliki
kandungan minyak atsiri paling tinggi dibandingkan dengan 2 klon lainnya,
sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan sejak dulu jahe dipergunakan sebagai
obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya, jahe dapat merangsang
kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe
yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu
makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan
karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak atsiri
yang dikeluarkan rimpang jahe.
a.) Jahe
Merah Sebagai bahan obat terdisional
Jahe merah
banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi dibandingkan
jahe-jahe lain. Khasiat umumnya adalah menambah nafsu makan dan menghangatkan
badan. Karena pengaruh inilah orang cepat merasa bugar dan gairah seksnya
segera memuncak alias berkantaran. Selain ukurannya lebih kecil dibanding 2
jenis jahe lain, yakni jahe emprit dan gajah, warna kulit jahe merah juga
berbeda. Kulitnya berwarna merah muda, dagingnya sedikit coklat, dan memiliki
serat lebih kasar.
HASIL
PENELITIAN :
4.
curcuma rhizoma
CURCUMAE RHIZOMA (FI) /Temu Lawak
Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong
dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya
Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi
Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia,
Malaysia, Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat
ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika
Serikat dan beberapa negara Eropa.
Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede,
sedangkan di Madura disebut temu labak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik
pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan
berhabitat di hutan tropis. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik pada tanah yang gembur.
Tanaman ini ditanam secara konvensional dalam skala kecil dengan
menggunakan teknologi budidaya yang sederhana, karena itu sulit menentukan
letak sentra penanaman temulawak di Indonesia. Hampir di setiap daerah
pedesaan, terutama di dataran sedang dan tinggi, dapat ditemukan temulawak
terutama di lahan yang teduh.
Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang temu
lawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung,
1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat
meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang
tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti
kolesterol, antiinflamasi, anemia, antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba.
Kandungan dan Manfaat Temu Lawak
Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak
atsiri yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin
bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti
keracunan empedu).
Temu lawak memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah
penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang),
laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi.
Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan
membersihkan darah.
Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temu lawak juga dimanfaatkan
sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi
bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di
sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir
nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung
linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk
Aedes aegypti.
http://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1517735
http://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1517735